-->

8 Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Penggambaran Perspektif 1 Titik Hilang

Agar dalam penggambaran perspektif 1 titik hilang mendekati pandangan yang sebenarnya, maka perlu diperhatikan ketentuanketentuan yang dapat mempengaruhi, antara lain sebagai berikut :

1). Letak Bidang Gambar

Dalam penggambaran perspektif 1 titik hilang letak benda yang digambar tidak terlalu menentukan sekali. Akan tetapi peletakan bidang gambar sangat menentukan, karena letak bidang gambar sangat penting sebagai pedoman dalam pengukuran tinggi, panjang/lebar suatu benda atau obyek yang digambar. Peletakan bidang gambar dalam penggambaran biasanya tergantung dari pada penggambaran itu sendiri yaitu sesuai dengan kebutuhan dan tujuannya. Untuk lebih jelasnya prinsip letak bidang gambar terhadap obyek yang digambar dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar Letak Bidang Gambar Dibelakang obyek, Gambar Letak Bidang Gambar Tepat Pada Obyek, dan Gambar Letak Bidang Gambar Dimuka Obyek:


Batas penglihatan mata atau batas pandangan untuk perspektif 1 titik hilang kurang lebih 30º. Tetapi dalam penggambaran kadangkadang atau kebanyakan batas sudut pandangannya tidak mendapatkan perhatian. Ini dikarenakan kita ingin memperlihatkan benda-benda yang ada dalam ruangan sebanyak mungkin. Dan juga kita berkeinginan gambar kelihatan lebih besar dan pemakaian kertas gambar tidak terlalu besar atau berlebihan.

Tetapi perlu diingat bahwa bila kita hanya ingin memenuhi selera dengan gambar yang besar dan tidak memenuhi batas penglihatan mata, maka hasil gambar tidak akan sesuai dengan penglihatan mata kita yang sebenarnya.

Gambar Batas Sudut Pandang 

3). Arah Pandangan

Arah pandangan mata sesuai dengan kehendak orang yang melihat, yaitu hasil gambar berbentuk simetris atau tidak simetris. Sedangkan garis yang dibentuk oleh station point (SP) dan vanishing point (VP) tetap tegak lurus terhadap garis horison atau cakrawala.

4). Jarak Orang Melihat

Sebaiknya jarak tempat orang yang melihat atau jarak station point (SP) terhadap bidang datar yang tegak atau bidang gambar sesuai dengan sudut batas pandangan pada obyek. Dan biasanya besar sudutnya melebihi dari 30º.
5). Letak Bidang Gambar

Letak bidang gambar hendaknya diambil yang praktis, untuk memudahkan penggambaran ataupun dalam penetapan sebagai pedoman pengukuran. Untuk itu sebaiknya terletak tepat pada bidang tegak yaitu dinding.

6). Tinggi Horison

Letak horison atau tinggi horison biasanya sesuai dengan tinggi orang yang melihat ± 1.60 m. Tetapi dalam penggambaran dapat dilaksanakan sesuai selera atau kesan yang akan dicapai terhadap benda/obyek yang dilihat. Sehingga letak horison dapat lebih tinggi ataupun lebih rendah, jadi tidak harus dengan ketinggian 1.60 m.

7). Titik Hilang (Vanishing Point)

Titik hilang pada perspektif ini hanya terdapat satu saja, karena letak bidang obyeknya ada yang sejajar dengan bidang gambar. Akibat dari ini maka bidang obyek yang sejajar dengan bidang gambar tidak mempunyai titik hilang (Vanishing Point) menurut penglihatan mata kita. Tetapi bidang obyek yang tegak lurus dengan bidang gambar mempunyai 4 garis yang sejajar dan garis tadi bila dilihat semakin jauh seakan-akan menjadi satu titik yang disebut titik hilang (Vanishing Point) dan memotong garis horison. Adapun garis yang menghubungkan antara titik hilang (vanishing point) dengan station point tegak lurus terhadap horison.

8). Penentuan Skala

Hasil gambar perspektif dapat sesuai dengan skala yang ditentukan. Hanya saja bila menginginkan gambar yang agak besar, denah yang dipakai sebagai pedoman dalam penggambaran juga harus besar, sehingga kertas gambar yang diperlukan ukurannya juga cukup besar.

Tetapi bila dengan cara kelipatan yaitu gambar denah sebagai pedoman kecil gambar dapat menjadi besar. Untuk itu faktor kelipatan, merupakan hal yang sangat penting atau perlu mendapatkan perhatian karena hasil gambar perspektif akan menjadi lebih besar dari pada skala denah dan ini tergantung dari perbandingan kelipatannya.

Agar mudah dalam mengalikan, maka faktor kelipatan hendaknya dibuat dengan skala yang bulat.
Misalnya : 2 x ; 3 x ; 4 x Jangan sampai membuat dengan 1,2 x ; 2,7 x

Demikian juga halnya ukuran atau skala dalam denah akan sangat menentukan hasil gambar perspektifnya.

Contoh :

Suatu ruangan mempunyai ukuran panjang 5 m, lebar 3,5 m dan tinggi plafon 3 m. Tinggi orang yang melihat (horison)1,60 m. Adaseorang anak yang berdiri dengan ketinggian 1,45 m. Bila denah digambar dengan skala 1 : 100, maka dalam gambar denah menjadi :

x panjang = 5,00 cm
x lebar = 3,50 cm
x tinggi = 3,00 cm
x tinggi horison = 1,60 cm
x tinggi orang = 1,45 cm

Sehingga bila dalam gambar perspektif dibuat dengan kelipatan 2 x, maka ukuran dalam gambar perspektif menjadi :

x panjang ruangan= 10,0 cm
x tinggi plafon = 6,0 cm
x tinggi horisin = 3,2 cm
x tinggi orang = 2,9 cm
x Lebar tidak menentukan, karena lebar disini arahnya tidak sejajar dengan bidang gambar.

Dalam menetapkan ukuran penggambaran, diukur dari garis bawah bidang gambar dan ini juga masih tergantung bidang gambar mana yang dipakai sebagai pedoman dalam pengukuran. 

 

Start typing and press Enter to search